Minggu, 19 September 2010

Berita Dari PATI!!!!!! Bentrok Antarkampung

Pemicu Tawuran Diduga Dendam 11 Tahun Lalu 

 Pati, CyberNews. Tawuran antarwarga Desa Wotan dan Dukuh Bombong, Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Pati diduga dipicu dendam lama. Sejumlah warga Bombong mengatakan, konflik antara kampungnya dengan desa tetangganya, Wotan, telah berlangsung sejak 11 tahun lalu.
Kurang jelas apa penyebab bentrok yang sering terjadi menjelang atau sesudah Lebaran itu. Namun, beberapa sumber menyebut, pemicunya selalu berawal dari tontotan seperti musik dangdut.
"Tawuran seperti ini biasanya musiman. Kalau tidak pas Lebaran ya sesudahnya karena banyak tontonan dangdut yang menimbulkan keributan," ujar seorang warga yang enggan disebut namanya, Sabtu (18/9) siang.
Seperti sudah tradisi, hiburan musik dangdut marak digelar di banyak desa di Pati, termasuk Sukolilo. Biasanya acara tersebut digelar dalam rangka halalbihalal sekaligus perpisahan bagi perantau yang akan balik ke tempat kerjanya di luar daerah, bahkan luar Jawa.
Tawuran kali ini pemicunya juga tidak berbeda jauh. Menurut seorang korban luka, Yusronul bentrok, Sabtu (18/9) pagi sekitar pukul 05.30 diduga bermula dari pagelaran dangdut di Baturejo, Selasa (14/9). Kala itu, Kades Baturejo Nur Subiyakto memberikan sambutan. Tanpa sebab jelas, dia dilempari sekelompok pemuda Wotan yang kebetulan juga menonton hiburan tersebut.
Tak terima pemimpin desanya dilecehkan, sekelompok pemuda Bombong menyerang warga Wotan. Kericuhan lebih besar dapat diantisipasi oleh aparat yang sedang berjaga di sana.
"Mungkin karena itu mereka masih sakit hati ditambah dendam lama sehingga tiba-tiba menyerang desa kami tadi pagi," ujarnya yang masih tergolek lemas di ruang perawatan RSUD Kayen karena mengalami luka akibat tertembak senapan angin di bagian dada kiri.
Saat dihubungi wartawan, Kades Baturejo enggan memberikan keterangan berkait persoalan tersebut. Dia hanya membenarkan sejumlah warganya yang mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit

Perilaku primitif dan pengecut yang sama sekali tidak ada guna, saya bilang pengecut karna pelakunya adalah kaum "boro/urban". setelah ini pasti mereka langsung balik lagi ke tempat  "boro" mengumpulkan modal  yang bisa mereka buat tawuran tahun depan (semoga saja pemikiran saya yg terakhir ini salah) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kita berbagi disini....